dimulai dan diakhiri dengan "berteman" kata yang cukupo hebat untuk membuatnya menjadi
hal ter-paling-sangat suci untuk diagungkan. bukan demi ego, tapi mengalah adalah hal besar yang dipertaruhkan bersama. setiap detik dari perjalanannya pernah dinikmati, pernah disyukuri bahkan pernah dijanjikan untuk begini selamnaya. tapi saat ini menjadi suatu yang dimaki, di aci dan berusaha dibunag. satusatunya jalan : mencucui otak saya sendiri.
oh ampun, tapi inilah yang sedang terjadi dan kejadian yang tak bisa saya hindari. mungkin ini salah, mungkin memang kami salah jadi? salahkan saja.
"ketika manusia mengenal kata kalut, ketika itu pula saya juga sedang mengenal kata kalut"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar