holla temiiin :)
setelah ga sabar saya ber-menye menye dengan percintaan.dengan cerita yang itu-itu saja, dengan orang yang sama, dengan mulut yang sama, dan dengan suasana yang sama *ngeeeeh*, oleh akhirnya, saya putuskan dengan seadil-adilnya dengan agak berat sebelah tentang penulisan cerita romansa di sini.
menuju tawa cinta,
cerita pun dimulai...
awalnya ini biasa, kami berteman. pertemanan yang entah dipaksakan mungkin, kami berteman dalam rekayasa kerja kelompok tugas mapel biologi -teman saya mulai merana-. kami bertukar nomer hape, jreeeeng. saya biasa. tapi di sekolah, diskusi demi diskusi berlangsung dengan sunyi, entah kenapa mata saya
bisa-bisanya terpaku penaku melihat senyumannya.*ngook*.
hari demi hari, begitu saja. bilamana tak ada diskusi. kami seperti minyak dan airrr, terlampau jauuuuh untuk berdekatan.
suatu hari dengan diskusi, saya entah kenapa bisa senang, sepertinya diskusi adalah sabun bagi airr(dia) dan saya(minyak). kami yang suspensi dan larutan akhirnya bisa menjadi koloid untuk hidup berdampingan .(ahhh,teman saya berkelakar soal kimia..-,-) *totot*
yap, tibalah di hari terakhir. -teman saya mulai bertingkah tak karuan saat menceritakan ini-
dia dan saya, -kata teman saya- akhirnya bisa sama- sama menikmati ini. diskusi terakhir, kami berpikir bersama, dan kekonyolan pun tak terkendali. kami seperti gila berbarengan, gila yang direncanakan. pikiran buruk tentang hasil percobaan, pikiran buruk untuk membalasa dendam, hingga masalah percintaan *huuaaahhm*
kami ngkaka bersama, saya pikir saya suka dia, mengingat dia baru saja berptusan layaknya sebuah layangan. yesh, hati saya girang.
haaah, tapi apa? esoknya saya dikabari oleh dirinya sendiri bahwa dia balikan.-jeleeeeb-jleb- hati saya hancur, bolong, retak dan pecah. ketawaan kami terbuang belakaa.
-teman saya brebes di samping saya dan saya cuma bisa berkata
..."
dan begitulah, romansa kehidupan cinta teman saya.oh kasihan sekali dia. tapi lebiiih kasihan lagi saya, yang harus melayani tangisan tangisannya, mendengar cerita ceritanya dengan orang yang sama. dan tak tahu pula saya harus berkata apa?
tapi apalah arti rasa saya, dia pun toh adalah SOHIB saya, *hehe, berasa baik*
dengan ini, hati saya pun plooongg*cleees* dan tak terasa lagi beban
*untuk teman saya, saya sipa lagi jadi teman curcol mu boook, haha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar