Jumat, 19 Maret 2010

duh Gusti paringono sabar

semakin tambah uban di rambut, tak berarti semakin mudah mengatasi masalah
sejurus dengan pertambahan umur, serasa dunia semakin luas dan berakhir dengan
problema yang beraneka warna,
baru bisa merasakan kecilnya diri saat melihat luasnya dunia, hei! dunia ga lebih luas dari selembar daun kelor SIST!
oh tidak, menipisnya tabungan umur, juga menipis pula tingkat kesabaran dalam hati
setiap hari terkuras sudah keyakinan, serta kebaikan untuk memaafkan antar sesama
rasa NRIMO ING PANDUM --" sudah terkikis habis mungkin.

b agi saya, (haahh) baru kali ini benar-benar mengucapkan
DUH GUSTI PARINGONO KULA USUS INGKANG LANGKUNG :?

paribasan jawa itu, benar-benar sedang saya panjatkan pada Yang Maha Kuasa dan Maha Tahu, 
kebiasaan mengelus dada dengan telapak tanagan mulai malas saya lakukan, hanya marah marah marah dan arah yang ingin saya lontarkan
kalau bukan karena akal sehat yang mengendap dalam otak saya, saya pasti akan melakukannya 


ahh, berikan saya kesabaran Ya Tuhan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar