aku berbicara hanya untuk mengenang saat itu, karena sesungguhnya aku tidak sedang berbicara.tetapi aku sedang menulis, ya. disini sekarang.menulis tentang hujan, ketika hujan aku bisa meyakini kalau ternyata aku suka kamu, aku suka gayamu ngebut di jalanan seolah menghindari air.hey aku menikmatinya. ketika hujan aku bisa merasakan terpaan angin yang menampar wajahku dan membuatku tersadar, oh ini angin hujan.
tak ada yang lain lagi, kebahagiaan itu sendiri adalah penderitaan yang tersamarkan. ketika hujan, kamu merapatkan jaketmu untuk mencari kehangatan. yah, ini langkah yang biasa. hanya caramu yang sedikit -agak- konyol untuk aku pahami karena sesungguhnya kamu tidak sedang mengenakan jaket, hanya kemeja putih yang biasanya kamu pakai.bukan hanya tentang kamu, ketika hujan aku bisa merasakan kesedihan yang luruh lalu aku merasakan bau tanah dan mengingat memori itu, bau tanah, rintik-rintik hujannya, angin yang keras, hiruk pikuk, cepat. semua adalah ketika hujan. semua yang diawali dengan mendung, aku merasakannya juga, ketika hujan berhenti, aku merasakan udara baru. hujan yang membersihkan udara, hujan itu baik, iya kan ?hujan yang selalu ditunggu, hujan yang sama. tanpa petir, hanya sedikit rintik lalu menjadi deras, deras dan lebih deras. kamu lupa bawa mantol, dan kita harus berteduh lalu memutuskan menerobos hujan, menerobos hujan dengan kecepatan penuuh. wuuus!
aku ingat itu, dan aku bersyukur untuk itu. selalu yang aku tunggu hanyalah hujan di senja hari , bukan malam atau pagi yang akan mengganggu tidurmu. tapi kala senja dan saat kamu menikmati teh hangat serta selimutmu.pelangi yang lain akan menutup hujan ini.mempersilahkan mentari datang dan menghasilkan hujan yang baru lagi :)
it's all about rain, rain and rain about us